Yihaaa...
Untuk kesekian kalinya, luangkan waktu untuk bersantai. Paska ujian PBL yang cukup singkat dengan kualitas ujian yang tinggi, hmmm... i think its vacation time
I’m very like it: Liburan, jalan-jalan, santai, refreshing, tawa
Jadi inget lagu “Bebas”nya Sania
Bebas, lepas, ku tinggalkan semua beban di hatiku...
Melayang ku melayang jauh
Melayang dan melayang
Sebenarnya rencana perjalanan ini meleset
Yang awalnya mau pergi pas taun baruan
Tapi karena beberapa hal kecil yang ternyata berpengaruh besar
Jadi liburan ini ditangguhkan sampai 1 minggu berikutnya
Timeline perjalanan tersusun secara sangat tidak formal
Dan... waktu bersantai itupun dimulai:
Hari jumat malem, mas Hend tiba di Malang
Berjalan-jalan sebentar
Menjajal Avanza yang akan menemani kami esok harinya
Bersama pasangan yang juga teman kami
Larut kurasa, aku diantar ke kos teman untuk bermalam disana
Karena, perjalanan akan kami mulai 3,5 jam berikutnya
Hhmmm...tidurpun tak nyenyak
Entah alasan waktu yang mepet atau ruang tidur yang tak biasanya
Jam 02.00 kami bangun untuk bersiap
Jam 03.15 kami melesat menembus dini pagi yang berjaga
Sekali berhenti di Pom bensin
Sesekali berbincang dan bersenda gurau
Kurang lebih pukul 07.00 kami disambut Trenggalek
Titik tujuan utama kami
Pertama, kami diajak berkunjung ke rumah keluarga dari teman
-yang memang asli Trenggalek-
Yang juga akan ikut berlibur bersama kami
Jadi lumayan rame dan serrruuu...
Mau kemana ya setelah ini?
I know Trenggalek has beautifful beach, like Karanggongso, Prigi, Damas, Pelang
Pantai Pasir Putih!
Ternyata kita tiba disana
Awalnya heran, karena setau aku, mungkin kita, Pasir Putih hanya ada di Situbondo
Tapi pantai dengan view yang cuantik ini juga bernama Pasir Putih
Menurut teman kami, pantai ini segaris dengan Karanggongso dan Prigi
Ooowww...
Bahagiaaaaaaa banget
Spontan lepas sandal, dan melakukan apa yang telah kurencanakan di benakku sejak lama
Yeah, dari dulu pingin banget jalan2 ke pantai
Bertelanjang kaki
Membuat jejak diatas pasirnya yang putih
Berlari kecil menyusuri tepian ombak lembutnya
Terkadang, membiarkannya melewati kaki hingga ia kembali
Merasakan silir angin yang menerbangkan kerudung biru lautku
Senangnya, bahagianya...
Tak lupa, senantiasa mengucap Subhanallah
Atas keindahan yang dipinjamkan Allah untuk penyegar indra dariNya
Moment ini tak kan ku biarkan terlewat oleh fokus kamera
Setidaknya itu akan menjadi kenangan yang sewaktu-waktu aku merindukannya
Merindukan kekasihku, lompatan ombak yang tak terlalu tinggi, ribuan bulir pasir putih,
Pertemuan antara langit dan bumi yang melahirkan pesona berbeda
Tak terasa, waktu memaksa kami-aku dan pantai- berpisah
Terik, panas, semakin tegas ketangguhan pantai olehnya
Bersih diri,
Makan bersama,
Pulang...
