Rabu, 25 November 2015

Perjalanan

Tiba waktu kita, sayang. Setelah penantian panjang, penuh kesabaran, dan sedikit emosi tentunya. Pada satu penyatuan. Ikrar. Ijab.

H min beberapa minggu sayang, semoga ridlo-Nya selalu tercurah untuk kita. Semoga semua proses menujunya lancar. Dan perjalanan setelahnya indah, bersamamu.


Minggu, 31 Mei 2015

Cute smile
























Cute smile. Cousin.

Langit Biru





















Pagi. Di lapangan sekolah. Just resize.

Sabtu, 30 Mei 2015

Terbakar

"Alloh tidak akan memberi tanggung jawab yang besar kepada orang yang untuk urusan 'kecil' saja ia lalai"

Lagi sebel sama orang. Masak iya mereka mau nerima orang, yang sama tanggung jawabnya sendiri aja nggak ngeh.

Sabtu, 14 Maret 2015

BJBR (Bee Jay Bakau Resort)


Yihaaa...akhirnya kesampaian jalan-jalan ke sini. Lokasinya di Kota Probolinggo, dekat pelabuhan. Ditemani mas Hend, berangkatlah kami berdua kesana, naik becak :p
Karcis masuknya 10ribu per orang. Di depan, ada tempat taman bermain, yang ada globenya itu lho. Kalau masuk lebih dalam, kita bisa menikmati wisata bakau sepanjang jalan buatan. Ada tempat makan juga. Ada resortnya juga.
Karena perut lapar, jadilah tujuan utama kami kesini untuk makan. What a menu?
Yeah, Crab :p nyummmy...

Euphorbia


flower. Euphorbia. Sma. No edit.

Minggu, 22 Februari 2015

Pantai Sanur

Pantai Sanur. Bali. Siang. No edit.

Circle K

Circle K. Favorite. Denpasar. Bali.


Mars Panji Hijau Muda



Bangkit panji hijau muda
Di depan tlah menanti tanggung jawab kemanusiaan
Derap langkahmu beriring ketulusan
Serba penuh dengan pengorbanan
Mengabdi pada bangsa negeri tercinta
Indonesia jaya sejahtera

Putra FK Brawijaya
Maju terus tanpa ragu untuk masyarakat semua
Yang butuh pertolongan serta uluran tangan
‘tuk lepas dari penderitaan
Walau dimana saja ataupun kapan saja
Engkau slalu siap sedia

Oh FK Brawijaya
Kau lahirkan putra abdi bangsa
Oh FK Brawijaya
Namamu agung selama-lamanya

Mars Universitas Brawijaya



Berpadu di derap langkah menyambut terangnya sang surya
Universitas Brawijaya sumber ilmu dan budaya
Kibarkan tekad patria serempak dalam satu cita
Ayo bangkit semangat baja bahagia menanti kita
Maju terus maju Almamater tercinta Universitas Brawijaya
Dengan Rahmat Tuhan dan dasar Pancasila abadilah namamu
Dengan jiwa Tri Dharmamu kami setia mengawalmu
Universitas Brawijaya jayalah sepanjang masa

Hymne Universitas Brawijaya



Pada jaman cemerlang budaya Indonesia
Jaya bertahta permata pujaan bangsa
Penyuluh jiwa budi satria nan perwira
Itulah Sri Maharaja Brawijaya mulya

O Brawijaya luhur citanya luhur tujuannya
O Brawijaya lambang abadi kebangunan Indonesia

Di bawah naunganmu berdaya tempat darma
Pengasuuh budaya bagi putra-putri bangsa

Rela berdarma bakti berjuang nan satria
Mengabdi pada pertiwi bumi indonesia

O Brawijaya bangun citanya bangun tujuannya
O Brawijaya lambang abadi kemuliaan Indonesia

Padamu kuberjanji setia raga
Menuntut budaya untuk kemuliaan bangsa
Menjunjung tinggi cita pusaka Brawijaya
Mengabdi pada pertiwi bumi Indonesia

O Brawijaya bangun citanya bangun tujuannya
O Brawijaya lambang abadi kekayaan Indonesia

Selasa, 17 Februari 2015

Anggrek
























Anggrek. Depan rumah.

Minggu, 15 Februari 2015

Aqidah Muslimah Sholihah

Aqidah >> mengikat meyakini perbuatan yang benar; perbuatan/kepercayaan hati terhadap kebaikan

"Lailahailalloh", masuk surga ada syaratnya, yaitu:
- Orangnya harus berilmu (HR Muslim)
- Yakin, hanya Alloh yang patut disembah (Al-Hujarot:12)
- Harus menerima sepenuh hati apa yang ada dalam Al-Quran dan Sunnah
- Tunduk dan patuh sepenuhnya (Luqman:22)
- Jujur
- Kecintaan >> senang mengamalkan apa yang diperintah oleh Alloh
- Ikhlas

Pengaruh kalimat syahadat: menjadikan perubahan pada diri kita seperti
- Dari bodoh menjadi pintar (berilmu). Dari Musab bin Umay, "Yang pintar bukan yang kaya tapi yang mengerti agama"

Tiga tauhid (mengesakan):
1. Tauhid Uluhiyah: yakin Alloh yang disembah
2. Tauhid Rububiyah : Alloh yang menjadikan hambaNya mulia, rizki, berilmu
3. Tauhid Asma wa Syifa : meyakini Alloh punya nama dan sifat-sifat

- Dari yang hina menjadi mulia, karena power of syahadat. Contohnya dalam kisah Bilal, Riba'i bin Amir utusan Rosul untuk mengirim surat ke raja.

- Dari yang lemah menjadi kuat. Contohnya hamzah, Umar bin Khatab, Sa'ad bin Abi Waqash akidahnya kuat.

- Dari yang fakir menjadi kaya.

- Dari keompok yang dulu berpecah belah menjadi bersatu.

By. Ustadzah Nur Aufa Hayati

Donor Darah

Tanggal 7 Februari, di SMA saya mengadakan kegiatan donor darah dan tes golongan darah. Kegiatannya anak-anak PMR tuh. Saya yang memang belum pernah donor darah, tertarik. Untungnya semua persyaratan awal memenuhi (usia, berat badan, haid atau tidak). Berangkatlah ke ruangan donornya, yang ambil lokasi di salah satu lab di sekolah.
Petugas mencatat data diri saya, lalu mengarahkan ke dalam untuk periksa tekanan darah dan Hb (hemoglobin). Debar-debar, saya berharap semoga semuanya memenuhi syarat.
Saya duduk di depan seorang ibu petugasnya. Beliau memeriksa tekanan darah saya, dan hasilnya 100/70. Rendah ya itu? Ibu petugasnya mulai ragu. Beliau memeriksa kadar Hb. Hasilnya, aman tuh, 12.7 Si ibu menjelaskan, dengan tekanan darah sekian, sebenarnya tidak apa, cuma karena ini yang pertama untuk saya, jadi kurang berani, sepertinya.
"Tapi saya pengen banget donor bu", mohon saya pasang muka memelas. Berhasil.
"Iya deh nggak apa-apa. Tapi mbaknya sehat kan? Fit? Nggak pusing?"
"Fit kok bu" yakin saya kepadanya dan petugas donor.
Dan yang bikin saya pusing bukan tekanan darah, tapi menunggu antrian yang lama, ditambah banyak orang dalam ruangan lalu lalang nggak jelas.
Setibanya giliran saya, saya baring di bed, bismillah. Mbak petugasnya mulai bekerja. Jarum yang terhubung pada selang dan ampul, menusuk permukaan kulit di lengan kanan saya. Sakit sedikit.
Dari sedikit selang yang menempel di permukaan kulit, saya bisa merasakan hangat darah saya mengalir. Wow. Excited. Baru pertama sih yaa :D Darahpun mengisi kantong ampul.
Tidak lama, kurang lebih lima belas menit, donor selesai. Jarum dilepas dan ditutup dengan kapas plester. Saya disuruh berbaring sebentar, lalu dipersilakan keluar. Dibekali lima kaplet kapsul penambah darah, popmie, wafer tanggo, sama minuman botol lupa namanya.
Lega... dan senang rasanya.

Selasa, 03 Februari 2015

'Ketat' urusan duit :p

Sore tadi, saya membeli sesuatu di apotek. Sesuatu itu adalah alkohol, yang akan saya gunakan untuk membersihakn luka. Apoteknya tidak jauh dari rumah. Ada hal menarik yang ingin saya bagikan. Simak-simak...

Sy: mbak ada alkohol?
Mb': ada. yang botol besar apa kecil?
Saya pikir mau ditanyain yang berapa persen, bukan
Sy: yang kecil aja.
Mbaknya ngambil di etalase lemarinya, terus dibungkus pake plastik bening
Sy: berapa mbak?
Mb': enam ribu
Setangkap dengar telinga saya emang enam ribu. Tak kasih dua lembar lima ribuan. Harusnya dapat kembalian berapa pemirsaaaa???
Iyap, empat ribu.
Tapi si mbaknya kasih saya tiga ribu.
'Lah piye seh' batin saya, 'regane nemewu opo pitungewu, kok disusuki telungewu?'
Saya pun ngecek, sambil nerima uang tiga ribu itu
Sy: Emm, tujuh ribu ya mbak.
Bukan kalimat pertanyaan seh sebenernya, cuma nadanya saya buat agak nggantung :p
Terus mbaknya agak bingung, mulai sadar paling.
Mb': eh, enam ribu. oh kurang seribu kembaliannya ya
Terus mbaknya ambil uang kekurangannya
Sy: oh. iyah, makasih mbak
Saya terus pulang

Oke. Dimana menariknya?
Point: disini saya termasuk yang 'ketat' soal urusan duit :D (ya sayang ya? ;)). Mungkin ada yang bilang, 'ikhlasin aja, cuma seribu'. Ada sebagian orang akan menganggapnya sedekah. Masalahnya bukan ikhlas gak ikhlas, atau mau gak mau sedekah. Tapi menurut saya, liat konteksnya. Sedekah ya sedekah, jual beli ya jual beli.

Si mbak kan jualan, ada barangnya, ada harganya dan saya pembelinya, sayangnya :D. Pembeli membayar senilai barang yang dibeli, pas. Kan? Lain kasusnya kalo kaya model di toko-toko besar yang kalo ada kembalian receh, pake ditawarin 'seratusnya boleh disumbangkan?' Ini mending, masih ada ijinnya. Nah tadi mbaknya diem aja ee :D

Kalau sedekah, ada 'tempatnya'. Maksudnya, saya nggak pengen dengan cara di atas, terus ujug-ujug saya menganggapnya sedekah. Sedekahnya diniatin, tulus, dikasih ke yang tepat. Kan jauh lebih baik.

Saya gak berprasangka si mbak mau gimana-gimana, saya meyakini dalam hati, mbaknya lagi lupa, lain kali jangan lupa lagi ya mbaaak :D Udah, gitu gampangnya.

*gak jelas*

Senin, 02 Februari 2015

Adab-Adab Majelis

Majelis >> berkumpul lebih dari dua orang

Al Mujadilah 11: 'berlapang-lapanglah dalam majelis'

Adab-adabnya:
- Datang tepat waktu >> ucapkan salam saat datang dan pergi
- Duduk tenang, tidak bergurau, tidak duduk di tengah (kalo duduknya melingkar)
- Jangan suka komentar, baik itu berupa kekaguman apalagi menjelekkan
- Bicara teratur, sopan, dan tidak memotong pembicaraan
- Saling menghormati pendapat orang lain
- Lemah lembut dan selalu ramah
- Boleh bertanya untuk orang lain tahu (maksudnya dengan pertanyaan kita, akan menambah pengetahuan yang lain, mungkin :))
- Bila meninggalkan majelis, izin ke pemimpin majelis (An Nur:62)
- Tidak boleh menduduki tempat orang lain bila orang itu akan kembali tanpa ridhonya
- Berdoa dengan doa kafaratul majelis.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilahailla anta astagfiruka wa’atubu ilaik
Artinya:
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi, Shahih).


*Beberapa posting ke depan akan ada label baru. Islamku Agamaku. Cerita singkatnya, waktu kemarin beres-beres kamar, nemuin catatan waktu kajian, di kampus, dulu. Khawatir hilang, jadi dipindahkan ke blog ini aja. Aman dan nambah iman :)

Kamis, 29 Januari 2015

RAN - Dekat di Hati



Original Sound Track-nya kita loo ini sayang.

Kabel

Oke, saya nggak lagi pegang atau sok-sok--an masang kabel
Baca, dan ambil apa yang bisa diambil

Beberapa minggu lalu, saya diajak bapak, ke toko elektronik
Ada beberapa yang akan dibeli untuk melengkapi kebutuhan instalasi listrik di rumah
Yang lagi sibuk-sibuknya direnovasi
Diantaranya beli kabel

"Berapa meter pak?" si masnya nanya ke bapak
"Dua puluh dua meter" jawab bapak

Lalu pelayan itu mengambil ujung kabel pada gulungan besar dan menempelkannya pada tepian lemari -yang sudah ada meterannya-, mulai mengukur
Saya yang agak nggak percaya, ikut ngitung dalam hati
Oke 22, dimulai dari 1,
2,
3,
4,
...
10,
11.

Terus pelayannya berhenti.
Loh kan belum selesai? Belum 22? protes saya dalam hati, untungnya
Tau apa yang pelayannya lakukan? Setelah hitungan 11, kabelnya dilipat dan diulur sisanya sampai ketemu ujungnya, lalu dipotong.
Ohhh...saya baru ngeh, 22 itu dua kalinya 11. Biar gak lama ngitungnya dan ngulurnya juga ya.
Ah, kalo saya jadi pelayannya, beneran tak itung sampe 22 deh. Hehe

Terus dimana bagusnya nih posting, huh?

Bahwa untuk mencapai 22 tidak selalu dengan 1x22, tapi bisa 2x11
Bahwa untuk mencapai suatu tujuan/kenginan, tidak selalu harus dengan cara yang sama dan itu-itu saja, tapi many other ways yaa, dan sama-sama berhasil.

Minggu, 18 Januari 2015

Putih

Kain. Brukat. Satin.
Bunga. Kuncup. Mekar. Halaman.
Headset. Samsung. Baru.
Dua. Cincin. Tiruan. Tulang daun mangga
Botol. Kecil. Kenangan
Love. Putih. Suci. Kita 



notenote:
sebelum posting ini, pacar marah gara-gara telpon gak lekas diangkat :p
maafin ya sayang, sesorean bikin ini
jangan marah, muah

Sabtu, 03 Januari 2015

Tiga eS



I love you selalu sayang, pakai baju apapun :D